كن ربانيا ولا تكن رمضانيا
“Jadilah engkau hamba Allah Ta’ala, janganlah engkau menjadi hamba Ramadhan.”
Malaikat pernah berseru:
أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ قَدْ غَفَرَ لَكُمْ . فَارْجِعُوا رَاشِدِينَ اِلَى رِحَالِكُمْ.
“Ketahuilah, bahwa Tuhanmu telah mengampuni dosa-dosamu. Maka, kembalilah ke perjalanan hidup kalian,l selanjutnya, sebagai orang-orang yang memperoleh petunjuk”.
Dalam kitab Lathaiful Ma'arif, karya Imam Ibnu Rajab Al-Hambali (wafat 1393 M, Damaskus, Suriah), ada sebuah pesan dari ulama kibar salaf, yang bernama Imam Bisyr bin al-Harits al-Hafi (wafat 850 M, Bagdad, Irak), beliau pernah mengatakan,
بِئْسَ القَوْمُ لاَ يَعْرِفُوْنَ اللهَ حَقًّا, إِلاَّ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ, إِنَّ الصَّالِحَ الَّذِي يَتَعَبَّدُ, وَ يَجْتَهِدُ السَّنَةَ كُلَّهَا
“Sejelek-jelek kaum, adalah yang mengenal Allah, di bulan Ramadhan saja. Ingat, orang yang shalih yang sejati, adalah yang beribadah dengan sungguh-sungguh, sepanjang tahunnya.”
Sedangkan dalam Al Qur'an, Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Hijr ayat 99 :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu kematian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar