Anakku, bisnis itu ibadah. Bisnis yang baik akan mendatangkan pahala dan surga.
Bisnis itu ibadah.
Bisnis harus tahu halal haram, dan pakai aturan agama.
Bisnis tidak boleh menghalalkan segala cara.
Berbisnis untuk mendapatkan keuntungan dan uang.
Rezeki yang diperoleh dari bisnis untuk bekal ibadah.
Bekal beramal, berkasih sayang, berbagi, dan membantu orang.
Bisnis yang baik, tepat janji dan tepat pembayaran.
Bisnis yang baik, tidak mengecewakan atau merugikan orang.
Bisnis yang baik, tidak berbohong atau mengurangi timbangan.
Bisnis yang baik, membuat pelakunya dapat pahala dan surga.
Usaha tidak bernilai ibadah.
Bila usaha tidak pakai halal haram, dan tidak pakai aturan agama.
Bila usaha semau gue, menghalalkan segala cara.
Yang penting dapat untung dan uang banyak.
Usaha seperti ini mendapat dosa dan masuk ke neraka.
Uang mencari tuannya.
Rezeki yang didapat dengan cara haram, akan menjadi haram.
Rezeki haram, akan berat bila dipakai untuk amal dan ibadah.
Rezeki haram, maunya hanya untuk berbuat maksiat dan dosa.
Rezeki haram, hanya akan datangkan kerugian para pelakunya.
Di dunia rugi tidak bahagia, di akherat rugi masuk neraka.
Renungan:
Rosul Muhammad Saw adalah seorang pebisnis, pengusaha. Khodijah, istri Rosul saw adalah seorang saudagar di kota Makkah. Abdurrahman Bin Auf, sahabat nabi, adalah seorang pengusaha di kota Madinah. Para Wali di tanah Jawa, kebanyakan mereka adalah padagang dan pengusaha. Banyak ulama kondang, mereka juga seorang pengusaha. Para santri dibekali dengan ilmu wiraswasta agar jadi pengusaha. Pengusaha muslim yang dermawan.
(Agen BRILINK Faqih Kradenan, Kamis, 25/11/2021)
#Foto Muhammad Zayyin Aufa sedang ngasoo setelah seharian belajar giat bekerja